Dinsdag 30 April 2013

KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN IMPLIKASI DALAM PENDIDIKAN


TUGAS MANDIRI
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
“KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN IMPLIKASI DALAM PENDIDIKAN”
Dosen Pengampu : NURLAILA, M.Pd.

 

 
Di susun oleh :
NAMA           : Budi iswanto
NPM               :12330014



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUAHAMMADIYAH METRO
2013
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis bermunajat kehadirat Allah SWT, tuhan Yang Maha Esa sembari mengagkat tangan, bermohon kiranya memberikan taufiq, hidayah, rahmat dan karunianya serta kelapangan berpikir dan waktu, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini. dengan judul " Karakteristik Perkembangan Kognitif Dan Implikasi Dalam Pendidikan ". Makalah ini disusun sebagai tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing mata kuliah "Perkembangan Peserta Didik".
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nurlaila, M.Pd. yang telah mengarahkan dalam menyusun makalah ini serta kepada rekan-rekan dari semua pihak yang telah berpartisipasi didalam penyusunan makalah ini sehingga dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Melalui materi yang disajikan dalam makalah ini, diharapkan mahasiswa dapat memahami dan berperan dalam fungsi pengajaran mata kuliah Perkembangan Peserta Didik.
Pada penyajian makalah ini sesuai dengan tuntutan penyajiannya. paparan yang jelas senantiasa menuntut mahasiswa untuk mengembangkan potensi diri yang dimilikinya, dengan demikian,diharapkan potensi diri mahasiswa dapat dikembangkan dengan baik.
Penulis juga menyadari bahwa materi dan teknik yang digunakan dalam makalah ini masih memiliki beberapa kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan agar makalah ini menjadi lebih sempurna. Atas kritik dan sarannya diucapkan trimakasih.
Metro, 24 Maret 2013

Penyusun


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang............................................................................................... 1
  2. Rumusan Masalah.......................................................................................... 1
  3. Tujuan............................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A.Perkembangan Kognitif ..................................................................................... 2
B. Implikasi Perkembangan Terhadap Bahasa,Moral,Sosio Emosional dari Segi
     Pendidikan......................................................................................................... 4
BAB III PENUTUP
A. Simpulan............................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA



BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Sebagai calon guru atau pendidik kita harus mempunyai pengetahuan, kreatifitas juga wawasan yang luas untuk memahami peserta didiknya. Selain itu kita harusmengerti psikokologi anak, kemampuan anak, kelemahan anak dan keinginan anak yangmempunyai bakat tertentu yang dapat meliputi aspek-aspek psikis maupun sosialnya.Untuk itu kita harus mengetahui tingkat kemampuan dan perkembangan peserta didik dalam aspek-aspeknya sehingga dapat diimplikasiklan dalam dunia kependidikan

B.Tujuan
Penyusun menulis makalah yang berjudul, ”Perkembangan Anak dalam BerbagaiSegi dan Implikasinya Terhadap Pendidikan” ini memiliki berbagai tujuan sebagai berikut ini:1. Untuk mengetahui apa itu perkembangan kognisi.2. Untuk mengetahui implikasi terhadap perkembangan bahasa, moral, emosional,dan berbagai segi pendidikan.

C.Rumusan Masalah
Dalam penyusunan makalah yang berjudul,”Perkembangan Anak dalam BerbagaiSegi dan Implikasinya Terhadap Pendidikan” tentunya didasari oleh berbagai pertanyaanyang dijidikan sebagai rumusan masalah, yaitu:1.Apakah itu perkembangan kognitif?2.Bagaimana implikasinya terhadap perkembangan bahasa, moral, emosional dari berbagai segi pendidikan?








BAB II
PEMBAHASAN


A.Perkembangan Kognitif 
Teori Perkembangan Kognitif  dikembangkan olehJean Piaget, seorangpsikolog  Swiss yang hidup tahun1896-1980.Teorinyamemberikan banyak konsep utama dalam lapanganpsikologi perkembangandan berpengaruh terhadap perkembangan konsepkecerdasan.Piaget membagi skema yang digunakananak untuk memahami dunianya melalui empat periode utama yang berkorelasi dengan dan semakin canggih seiring pertambahanusia:
1.      Periode sensorimotor (usia 0–2 tahun)
Dalam tahap ini perkembangan panca indra sangat berpengaruh dalam diri anak.Keinginan terbesarnya adalah keinginan untuk menyentuh/memegang, karena didorong oleh
keinginan untuk mengetahui reaksidari perbuatannya.Dalam usia ini mereka belum mengerti akan motivasi dan senjata terbesarnya adalah‘menangis’.Menurut Piaget, bayi lahir dengan sejumlah refleks bawaan selain  juga dorongan untuk mengeksplorasi dunianya. Skema awalnya dibentuk melalui diferensiasirefleks bawaan tersebut. Periode sensorimotor adalah periode pertama dari empat periode. Piaget berpendapat bahwa tahapan ini menandai perkembangan kemampuan dan pemahaman spatial penting dalam empat sub-tahapan:
  1. Sub-tahapan skema refleks muncul saat lahir sampai usia enam minggu dan berhubungan terutama dengan refleks.
  2. Sub-tahapan fase reaksi sirkular primer dari usia enam minggu sampaiempat bulan dan berhubungan terutama dengan munculnya kebiasaan-kebiasaan.
  3. Sub-tahapan fase reaksi sirkular sekunder muncul antara usia empat sampaisembilan bulan dan berhubungan terutama dengan koordinasi antara penglihatan dan pemaknaan.
  4. Sub-tahapan koordinasi reaksi sirkular sekunder, muncul dari usia sembilansampai duabelas bulan, saat berkembangnya kemampuan untuk melihat objek sebagaisesuatu yang permanen walau kelihatannya berbeda kalau dilihat dari sudut berbeda(permanensi objek).Sub-tahapan fase reaksi sirkular tersier, muncul dalam usia dua belassampai delapan belas bulan dan berhubungan terutama dengan penemuan cara-cara baruuntuk mencapai tujuan.
2.      Pra-operasional (usia2-7tahun)
Anak pada masa ini memiliki kecenderungan untuk meniru orang disekelilingnya. Meskipun pada saat berusia 6-7 tahun mereka sudah mulai mengertimotivasi, namun mereka tidak mengerti cara berpikir yang sistematis-rumit. Dalammenyampaikan cerita harus ada alat peraga.
3.      OperasionalKongkrit (usia7-11tahun)
 Anak pada tahap ini mempunyai ciri berupa penggunaanlogikayang memadai.Proses-proses penting selama tahapan ini adalah:
1.      Pengurutan
Kemampuan untuk mengurutan objek menurut ukuran, bentuk, atauciri lainnya. Contohnya, bila diberi benda berbeda ukuran, mereka dapat mengurutkannyadari benda yang paling besar ke yang paling kecil.
2.      Klasifikasi
Kemampuan untuk memberi nama dan mengidentifikasi serangkaian benda menurut tampilannya, ukurannya, atau karakteristik lain, termasuk gagasan bahwaserangkaian benda-benda dapat menyertakan benda lainnya ke dalam rangkaian tersebut.
3.      Decentering
Anak mulai mempertimbangkan beberapa aspek dari suatu permasalahan untuk bisa memecahkannya. Sebagai contoh anak tidak akan lagimenganggap cangkir lebar tapi pendek lebih sedikit isinya dibanding cangkir kecil yangtinggi.
4.      Reversibility
Anak mulai memahami bahwa jumlah atau benda-benda dapatdiubah, kemudian kembali ke keadaan awal. Untuk itu, anak dapat dengan cepatmenentukan bahwa 4+4 sama dengan 8, 8-4 akan sama dengan 4, jumlah sebelumnya.


5.      Konservasi
Memahami bahwa kuantitas, panjang, atau jumlah benda-bendaadalah tidak berhubungan dengan pengaturan atau tampilan dari objek atau benda-bendatersebut. Sebagai contoh, bila anak diberi cangkir yang seukuran dan isinya sama banyak,mereka akan tahu bila air dituangkan ke gelas lain yang ukurannya berbeda, air di gelasitu akan tetap sama banyak dengan isi cangkir lain.
6.      Penghilangan sifat Egosentrisme
Kemampuan untuk melihat sesuatu darisudut pandang orang lain (bahkan saat orang tersebut berpikir dengan cara yang salah).Sebagai contoh, tunjukkan komik yang memperlihatkan Siti menyimpan boneka di dalamkotak, lalu meninggalkan ruangan, kemudian Ujang memindahkan boneka itu ke dalamlaci, setelah itu baru Siti kembali ke ruangan. Anak dalam tahap operasi konkrit akanmengatakan bahwa Siti akan tetap menganggap boneka itu ada di dalam kotak walauanak itu tahu bahwa boneka itu sudah dipindahkan ke dalam laci oleh Ujang.

4).Operasional Formal(usia11tahunkeatas)
Pengajaran pada anak pra-remaja ini menjadi sedikit lebih mudah, karena merekasudah mengerti konsep dan dapat berpikir, baik secara konkrit maupun abstrak, sehinggatidak perlu menggunakan alat peraga.Namun kesulitan baru yang dihadapi guru adalahharus menyediakan waktu untuk dapat memahami pergumulan yang sedang merekahadapi ketika memasuki usia pubertas. Informasi umum mengenai tahapan-tahapan

B.Implikasi Perkembangan Terhadap Bahasa,Moral,Sosio Emosional dari Segi Pendidikan
1. Implikasi Perkembangan Terhadap Bahasa
Tiap manusia mengawali komunikasinya dengan dunia sekitarnya melalui bahasatangisan mulai dari bahasa tangis sampai proses berbicara. Bahasa mencakup segala bentuk komunikasi baik yang diutarakan dalam bentuk lisan, tulisan, bahasa isyarat, bahasa gerak tubuh, ekspresi wajah, pantomim, atau seni.Bahasa adalah segala bentuk komunikasi dimana pikiran dan perasaan seseorangdisimbolisasikan agar dapat menyampaikan arti kepada orang lain. Perkembangan bahasaterdiri atas dua periode besar, yaitu periode prelinguistik (antara 0-1 tahun) dan linguistik (1-5 tahun). Periode linguistik terbagi dalam tiga fase besar, yaitu:1). Fase satu kata atau holofrase
Fase ini mempergunakan satu kata untuk menyatakan ikiran yang kompleks, baik yang berupa keinginan, perasaan, atau temuan tanpa perbedaan yang jelas. Umumnyakata pertama yamg diucapkan oleh anak adalah kata benda.2). Fase lebih dari satu kataFase ini terjadi pada anak berusia 18 bulan. Anak sudah dapat membuat kalimatsederhana yang terdiri dari dua kata. Dan orang tua mulai melakukan tanya jawab dengananak secara sederhana.3). Fase diferensiasiPeriode terakhir dari masa balita ini antara 2,5-5 tahun. Keterampilan anak dalam berbicara mulai lancar dan berkembang pesat. Anak sudah dapat menyusun kalimat, pertanyaan, menjawab, dan memerintah.
a. Bahasa Tubuh
Bahasa tubuh adalah cara seseorang berkomunikasi dengan mempergunakan bagian-bagian dari tubuh yaitu gerak isyarat, ekspresi wajah, sikap tubuh. Bahasatubuh merupakan ungkapan komunikasi anak yang paling nyata karena merupakanekspresi perasaan serta keinginan mereka terhadap orang lain.
b. Bicara
Bicara adalah salah satu alat komunikasi yang paling efektif. Tujuan dari bicaraadalah:
1). Sebagai pemuas kebutuhan dan keinginan.
2). Sebagai alat untuk menarik perhatian orang lain.
3). Sebagai alat untuk membina hubungan sosial.
4). Sebaga alat untuk mengevaluasi diri sendiri.
5).Dapat mempengaruhi pikiran dan perasaan orang lain.
6). Untuk mempengaruhi pikiranorang lain.

c. Potensi anak berbicara, didukung oleh beberapa hal:
1.      Kematangan alat berbicaraAlat-alat berbicara baru dapat berfungsi dengan baik setelah sempurna dan dapatmembentuk atau memproduksi suatu kata dengan baik sebagai permulaan berbicara.
2.      Kesiapan berbicaraKesiapan mental anak sangat bergantung pada pertumbuhan dan kematanganotak.Biasanya dimulai anak berusia12-18 bulan.
3.      Adanya teladanAnak membutuhkan contoh tertentu agar dapat melafalkan kata dengan tepat yangselanjutnya menyusun kalimat yang berarti.
4.      Kesempatan berlatihApabila anak kurang mendapatkan latihan keterampilan berbicara akan timbulfrustasi.
5.      Motivasi untuk belajar dan berlatihMemberikan motivasi dan melatih anak untuk bicara sangat penting bagi anak karena untuk memenuhi kebutuhannya untuk memanfaatkan potensi anak.
6.      BimbinganBimbingan sangat penting untuk mengembangkan potensi anak. Bimbingansebaiknya selalu dilakukan secar terus-menerus dan konsisten sehingga anak tidak mengalami kesulitan apabila berbicara.
 
d. Gangguan dalam Perkembangan Bicara
Antara lain:
a)      Anak cengengAnak yang seringkali menangis dengan berlebihan dapat menimbulkan gangguan pada fisik maupun psikis anak. Dari segi fisik adalah berkurangnya energi yang dapatmenyebabkan kondisi anak tidak fit. Sedangkan gangguan psikis yang muncul adalah perasaan ditolak atau tidak dicintai oleh orang tuanya atau anggota keluarga lain.2).Anak sulit memahami isi pembicaraan orang lainHal ini disebabkan kurangnya perbendaharaan kata pada anak dan juga orang tuaseringkali berbicara sangat cepat dengan mempergunakan kata-kata yang belumdikenal oleh anak.
b)      Implikasi terhadap perkembangan moral.
Beberapa proses pembentukan prilaku dan sikap anak antara lain:
a. Imitasi (imitation)
Yaitu peniruan sikap, cara pandang serta tingkah laku orang lain yang dilakukandengan sengaja oleh anak .Anak mula melakukan peniruan sejak usia 3 tahun. Seringkali anak tidak hanya meniru prilaku orang lain tetapi juga ekspresi orang lainterhadap sesuatu. Anak yang menolak orang tuanya tidak meniru prilaku orang tuanyatetapi tanpa disadarinya anak akan meniru sikap oran tuanya yang dapatmempengaruhi prilaku anak tersebut.
b. Internalisasi
Yaitu suatu proses yang merasuk pada diri anak karena pengaruh sosial yang paling mendalam dalam kehidupannya. Dalam internalisdasi faktor yang paling penting adalah adanya keyakinan dan kepercayaan pada anak tersebut terhadap pandangan atau nilai tertentu dari orang lain dalam pergaulan sehari-hari.
c. Introvert dan ekstrovert
Introvert adalah kecenderungan seseorang untuk menarik diri dari lingkungansosialnya. Minat, sikap, dan keputusan yang diambil berdasar pada perasaan pemikiran dan pengalamannya sendiri. Sedangkan ekstrovert adalah kecenderunganseseorang untuk mengarahkan perhatian keluar dirinya. Minat dan keputusan yangdiambil lebih banyak dtentukan oleh orang lain atau lingkungan.
d. Kemandirian
Pada anak istilah kemandirian sering kali dikaitkan dengan kemampuan anak untuk melakukan segala sesuatu berdasar kekuatan sendri tanpa bantuan orangdewasa. Kemandirian tidak sebatas tindakan, tetapi bertalian dengan sikap psikologis.Dasar kemandirian adalah adanya rasa percaya diri seseorang untuk menghadapisesuatu dalam kehidupannya. Kemandirian anak biasanya timbul mulai saat berpisahdengan orang dewasa, ingin mengetahui sesuatu, dan kesadaran bahwa dia harus berbuat sesuatu tanpa tergantung pada orang lain.
e. Ketergantungan
Karena kebutuhan hidupnya, anak usia 6-12 tahun akan sangat tergantung padaorang tua atau orang dewasa lain. Seiring bertambahnya usia ketergantungan tersebutakan berubah menjadi kemandirian. Anak yang masih mempertahankan perilakuseperti pada masa kanak-kanak akan mengalami kesulitan sehingga ia mengalamiketergantungan. Anak tersebut memiliki ketdakmandirian yang mencakup fisik dan mental dan prilakunya yang berlainan dengan anak lainnya. Anak ini pada umumnyamerasa rendah diri atau inverior karena tidak dapat bersikap mandiri dan hidupnyaselalu tergantung dengan orang lain.
f.. Bakat
Bakat merupakan potensi dalam diri seseorang. Menurut ilmu pengetahuanterdapat dua jenis bakat yaitu:1).Bakat yang bertalian dengan kemahiran atau kemampuan mengenai suatu bidangkhusus.2).Bakat yang diperlukan untuk berhasil dalam pendidikan khusus.Terdapat 3 faktor utama yang dapat mempengaruhi tampilnya bakat anak yaitu:1).Faktor MotivasiFaktor ini berhubungan dengan daya juang anak untuk mencapai sasaran tertentu.Orang tua dan guru harus memberikan motivasi kepada anak .2).Faktor nilai(value)Faktor ini berkaitan dengan bagaimana seseorang memberi arti terhadap hasil pekerjaan yang sesuai bakatnya.3).Konsep DiriAnak yang memilki konsep diri yang positif selalu berusaha berinteraksi secaratimbal balik dengan sesuatu yang merupakan aktualisasi baktnya sehingga anak ituakan lebih mudah mencapai sesuatu yang dicita-citakannya.
3. Implikasi terhadap Emosia.
a. Gangguan emosional pada kanak-kanak 
Terdapat gangguan emosional pada masa kanak-kanak sehingga menyebabkanketakutan kanak –kanak untuk melakukan kegatan. Seperti pada suasana yang gelapsehingga takut melukukan sesuatu pada malam hari di luar rumah, karenatemperamen orang dewasa dirumahnya. Anak-anak yang sering mengalami gangguanitu selalu merupakan masalah bagi psikiater. Gangguan tersebut berkaitan denganfase tertentu dalam kehidupan anak dan dibiarkan hilang dengan sendirinya, namun bagi yang lain memerlukan perawatan yang baik untuk mencegah timbulnya berbagaimasalah di masa yang akan datang.
b. Beberapa tipe masalah emosional
Kebrutalan pada anak akan tampak pada perilakunya mereka menunjukkan perbuatan yang sering memerlukan bantuan orang lain. Misalnya berkelahi, mencuri, berbohong. Bentuk tindakan itu merupakan ekspresi yang keluar dari emosional yangterganggu. Tetapi umumnya anak-anak berusaha merubahnya dan menutupi perilakumereka dengan mengemukakan alasan untuk dapat dipercayai ,menutupikebohongannya dengan maksud menghindari hukuman karena perbuatannya.
c. Gangguan kecemasan
Ganguan kecemasan dimulai dari masa kanak –kanak. Gangguan tersebut berupagangguan keinginan terpisah yang disebabkan berbagai hal yang berbeda-beda. Anak  penderita ini tidak mau berteman, tak peduli terhadap diri sendiri. Kondisi ini dapatmempengaruhi anak laki-laki atau perempuan dari kanak-kanak sampai dewasa usiamahasiswa.
d. Takut Sekolah
Penyebab anak takut sekolah yaitu ketakutan terhadap guru yang galak ataumendapat tugas yang berat disekolah. Hal itu sangat wajar karena disebabkan olehlingkungan yang tidak kondusif maka suasana sekolah perlu dirubah. Unsur yang paling penting dalam memperlakukan anak yang takut pada sekolah dimulai sejak dini dan dilakukan secara terus menerus. Perlakuan itu dilakukan secara teratur dandibimbing dengan baik maka saat kembali ke sekolah anak tersebut tidak akanmengalami kesukaran tersebut.
e. Kematangan Sekolah
Merupakan suatu kondisi dimana anak telah memiliki kesiapan cukup memadai baik fisik maupun mental untuk dapat memenuhi tuntutan pendidikan formal. Secaraumum usia matang untuk sekolah adalah 5 atau 6 tahun. Usia ini anak telah mencapai perkembangan fisik sebagai dasar untuk dapat merasakan segala sesuatu di sekolah.Perkembangangan kognitif sangat dibutuhkan seperti kemampuan membaca danmenulis.Secara psikis anak telah mampu bersosialisasi serta berusaha membedakanantara salh dan benar.Kemampuan dasar lainnya adalah bahwa anak telah mampumengembanglikan hubungan emosional yang sehat dengan orang tua,temansebaya,dan orang lain.
f. Depresi Pada masa Kanak –kanak 
Gejala-gejala dasar yang mempengaruhi gangguan tersebut adalah serupa padamasa kanak-kanak hngga dewasa hanya usia yang membedakannya. Gangguan inimengakibatkan anak tidak suka bersenang-senang, tidak bisa berkonsentrasi.Gejala-gejala depresi antara lain:
1).gangguan konsentrasi
2).tidur kuran
3).mulai berbuat kejelekan d sekolah
4).tidak merasa bahagia
5).terlalu merasa bersalahAnak usia sekolah penderita depresi biasanya kurang bergaul dan tidak memilikikompetisi akademik karena adanya depresi tersebut akibat tidak kompetennya anak.
g. Perawatan Problema emosional
Pilihan perawatan secara khusus untuk gangguan tertentu sangt tergantung pada berbagai faktor, misalnya problema yang bersifat alamiah, kepribadian anak,kesediaan orang tua untuk berpartosipasi. Perawatan secara psikologis dilakukandengan cara melihat anak satu persatu, membantu agar anak dapat mengenal dirinyadan hubungannya dengan orang lain dan mengintepretasikan perasaan dan prilakuanak. Beberapa jens terapi adalah:1).Terapi jangka pendek dan panjang2).Terapi perilaku atau modivikasi perilaku3). Efektifitas terapi.
4. Implikasi terhadap berbagai segi pendidikan.
Implikasi perkembangan anak terhadap segi pendidikan salah satunya adalahterhadap penyelenggaraan pendidikan. Sebagai individu yang sedang tumbuh dan berkembang, maka proses pertumbuhan dan perkembangan peserta didik tersebut sangat dipengaruhi oleh adanyainteraksiantara dua faktor yang sama-sama penting kedudukannya yaitu faktor hereditasdanfaktor lingkungan. Keberadaan dua faktor tersebut tidak bisa dipisakan satu samalainnya karena kenyataannya kedua faktor tersebut tidak bekerja sendiri-sendiridalam operasionalnya.Atas dasar sedikit informasi tersebut di atas, maka dapatlah ditarik beberapa butir implikasi
Pertumbuhan/perkembangan/kematangan peserta didik terhadap penyelenggaraan pendidikan sebagai berikut:
  1. Pertumbuhan dan perkembangan manusia sejak lahir berlangsung dalamlingkungan sosial yang meliputi semua manusia yang berada dalam lingkunganhidup itu.
  2. Interaksi manusia dengan lingkungannya sejak lahir menghendaki penguasaanlingkungan maupun penyesuaian diri pada lingkungan
  3. Dalam interaksi sosial, manusia sejak lahir telah menjadi anggota kelompok sosialyang dalam hal ini ialah keluarga.
  4. Atas dasar keterikatan dan kewajiban sosial para pendidik terutama orang tua,maka anak senantiasa berusaha menciptakan lingkungan fisik, lingkungan sosial,serta lingkungan psikis yang sebaik-baiknya bagi proses pertumbuhan dan perkembangannya
  5. Setelah umur kronologis mencapai lingkungan tertentu, anak telah mencapai berbagai tingkat kematangan intelektual, sosial, emosional, serta kemampuan jasmani yang lain.
  6. Kematangan sosial merupakan landasan bagi kematangan intelektual, karena perkembangan kecerdasan berlangsung dalam lingkungan sosial tersebut.
  7. Kematangan emosional melandasi kematangan sosial dan kematangan intelektual,karena sebagian besar tingkah laku manusia dikuasai atau ditentukan olehkondisi perasaannya.
  8. Kematangan jasmani merupakan dasar yang melandasi semua kematangan
  9. Pendidik yang berkecimpung dalam pengasuhan anak dalam perkembangan dimasa kanak-kanak hendaklah memperhatikan keterkaitan antara berbagai segikematangan jasmani dan rohani anak dalam menciptakan lingkungan belajar yangefektif.
  10. .Hasil-hasil belajar yang mendasari hidup bermasyarakat banyak dicapai olehanak dalam keluarga terutama semasa masih kanak-kanak, yaitu sikap dan polatingkah laku terhadap diri sendiri dan terhadap orang lain.
  11. Iklim emosional yang menjiwai keluarga itu meliputi: hubungan emosional antarakeluarga, kadar kebebasan menyatakan diri dan tanggung jawab dalam pengambilan keputusan.
  12. Seorang anak dimana anak sekolah adalah seorang realis yang hendak mengenalkenyataan di sekitarnya menurut keadaan senyatanya atau objektif apa adanya.
  13. Pada umumnya anak masa sekolah dan masa remaja mengalami pertumbuhan jasmani yang semakin kuat dan sehat. Sedangkan dalam segi ruhani ia mengalami perkembangan pengetahuan dan kemampuan berpikir yang pesat pula karenaditunjang oleh hasrat belajar yang sehat serta ingatan yang kuat.
  14. Pemahaman guru terhadap minat dan perhatian peserta didik akan sangat bermanfaat dalam perencanaan program-program pendidikan maupun pengajaran.15.Karakteristik umum pertumbuhan/perkembangan peserta didik ialah ditandaidengan:
a.       Kegelisahan,
b.      Pertentangan,
c.       Keinginan mencoba segala sesuatu,menghayal dan
d.      Aktivitas berkelompok
 


BAB III
PENUTUP


A.Simpulan
Dari uraian di atas penyusun memperoleh simpulan sebaga berikut ini:
1.Perkembangan kognitif terdapat empat periode utama yang berkorelasi dengandan
   semakin canggih seiring pertambahanusia:
1).Periode sensorimotor (usia 0–2 tahun)
2).Pra-operasional(usia2-7tahun)
3).OperasionalKongkrit(usia7-11tahun)
4).OperasionalFormal(usia11tahunkeatas)
2.Implikasinya terhadap perkembangan bahasa, moral, sosio emosional dari berbagi segi 
    pendidikan adalah
1. Implikasi Perkembangan Terhadap Bahasa
a.Bahasa Tubuh 
b.Bicara
2.Implikasi terhadap perkembangan moral.
a.imitation 
b.Internalisasi
c.Introvert dan ekstrovert
d.Kemandirian
e.ketergantungan
f..Bakat
3.Implikasi terhadap Emosi
Gangguan emosional pada kanak-kanak,Beberapa tipe masalah emosional.,Gangguan kecemasan.,Takut Sekolahe.Kematangan Sekolah,Depresi Pada masa Kanak –kanak ,Perawatan Problema emosional
4.Implikasi terhadap berbagai segi pendidikan.
Implikasi perkembangan anak terhadap segi pendidikan salah satunya adalahterhadap penyelenggaraan pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA


Sueparwoto.2007. PsikologiPerkembangan. Semarang:UPT MKK UNNES.

Sumantri,Muljani. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta :Universitas