TUGAS MANDIRI
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
“KARAKTERISTIK
PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN IMPLIKASI DALAM PENDIDIKAN”
Dosen Pengampu : NURLAILA, M.Pd.

Di susun oleh :
NAMA :
Budi iswanto
NPM :12330014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUAHAMMADIYAH
METRO

KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis bermunajat kehadirat Allah SWT, tuhan Yang Maha Esa sembari
mengagkat tangan, bermohon kiranya memberikan taufiq, hidayah, rahmat dan
karunianya serta kelapangan berpikir dan waktu, sehingga penulis dapat menyusun
dan menyelesaikan makalah ini. dengan judul " Karakteristik
Perkembangan Kognitif Dan Implikasi Dalam Pendidikan ". Makalah ini disusun sebagai tugas yang
diberikan oleh dosen pembimbing mata kuliah "Perkembangan Peserta
Didik".
Penulis
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nurlaila, M.Pd. yang telah mengarahkan dalam menyusun
makalah ini serta kepada rekan-rekan dari semua pihak yang telah berpartisipasi
didalam penyusunan makalah ini sehingga dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Melalui materi yang disajikan dalam makalah ini, diharapkan mahasiswa dapat
memahami dan berperan dalam fungsi pengajaran mata kuliah Perkembangan Peserta
Didik.
Pada penyajian makalah ini sesuai dengan tuntutan penyajiannya. paparan
yang jelas senantiasa menuntut mahasiswa untuk mengembangkan potensi diri yang
dimilikinya, dengan demikian,diharapkan potensi diri mahasiswa dapat
dikembangkan dengan baik.
Penulis
juga menyadari bahwa materi dan teknik yang digunakan dalam makalah ini masih
memiliki beberapa kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca
sangat penulis harapkan agar makalah ini menjadi lebih sempurna. Atas kritik
dan sarannya diucapkan trimakasih.
Metro, 24 Maret 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
- Latar Belakang............................................................................................... 1
- Rumusan Masalah.......................................................................................... 1
- Tujuan............................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A.Perkembangan
Kognitif ..................................................................................... 2
B. Implikasi Perkembangan Terhadap Bahasa,Moral,Sosio Emosional dari Segi
Pendidikan......................................................................................................... 4
BAB III PENUTUP
A.
Simpulan............................................................................................................... 13
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Sebagai calon guru atau
pendidik kita harus mempunyai pengetahuan, kreatifitas juga wawasan yang
luas untuk memahami peserta didiknya. Selain itu kita harusmengerti psikokologi
anak, kemampuan anak, kelemahan anak dan keinginan anak yangmempunyai bakat
tertentu yang dapat meliputi aspek-aspek psikis maupun sosialnya.Untuk itu kita
harus mengetahui tingkat kemampuan dan perkembangan peserta didik dalam
aspek-aspeknya sehingga dapat diimplikasiklan dalam dunia kependidikan
B.Tujuan
Penyusun menulis makalah
yang berjudul, ”Perkembangan Anak dalam BerbagaiSegi dan Implikasinya Terhadap
Pendidikan” ini memiliki berbagai tujuan sebagai berikut ini:1. Untuk
mengetahui apa itu perkembangan kognisi.2. Untuk mengetahui implikasi terhadap
perkembangan bahasa, moral, emosional,dan berbagai segi pendidikan.
C.Rumusan Masalah
Dalam penyusunan makalah
yang berjudul,”Perkembangan Anak dalam BerbagaiSegi dan Implikasinya Terhadap
Pendidikan” tentunya didasari oleh berbagai pertanyaanyang dijidikan sebagai
rumusan masalah, yaitu:1.Apakah itu perkembangan kognitif?2.Bagaimana
implikasinya terhadap perkembangan bahasa, moral, emosional dari berbagai
segi pendidikan?
BAB II
PEMBAHASAN
A.Perkembangan Kognitif
Teori Perkembangan
Kognitif dikembangkan olehJean Piaget,
seorangpsikolog
Swiss yang hidup tahun1896-1980.Teorinyamemberikan banyak konsep utama dalam lapanganpsikologi perkembangandan berpengaruh terhadap perkembangan
konsepkecerdasan.Piaget
membagi skema yang digunakananak untuk memahami dunianya melalui empat periode utama
yang berkorelasi dengan dan semakin canggih seiring pertambahanusia:
1.
Periode
sensorimotor (usia 0–2 tahun)
Dalam tahap ini perkembangan panca indra sangat berpengaruh dalam diri
anak.Keinginan terbesarnya adalah keinginan untuk menyentuh/memegang, karena
didorong oleh
keinginan untuk mengetahui reaksidari perbuatannya.Dalam usia ini
mereka belum mengerti akan motivasi dan senjata terbesarnya
adalah‘menangis’.Menurut Piaget, bayi lahir dengan sejumlah refleks bawaan
selain juga dorongan untuk mengeksplorasi dunianya. Skema awalnya
dibentuk melalui diferensiasirefleks bawaan tersebut. Periode sensorimotor
adalah periode pertama dari empat periode. Piaget berpendapat bahwa
tahapan ini menandai perkembangan kemampuan dan pemahaman spatial penting
dalam empat sub-tahapan:
- Sub-tahapan skema refleks muncul saat lahir sampai usia enam minggu dan berhubungan terutama dengan refleks.
- Sub-tahapan fase reaksi sirkular primer dari usia enam minggu sampaiempat bulan dan berhubungan terutama dengan munculnya kebiasaan-kebiasaan.
- Sub-tahapan fase reaksi sirkular sekunder muncul antara usia empat sampaisembilan bulan dan berhubungan terutama dengan koordinasi antara penglihatan dan pemaknaan.
- Sub-tahapan koordinasi reaksi sirkular sekunder, muncul dari usia sembilansampai duabelas bulan, saat berkembangnya kemampuan untuk melihat objek sebagaisesuatu yang permanen walau kelihatannya berbeda kalau dilihat dari sudut berbeda(permanensi objek).Sub-tahapan fase reaksi sirkular tersier, muncul dalam usia dua belassampai delapan belas bulan dan berhubungan terutama dengan penemuan cara-cara baruuntuk mencapai tujuan.
2.
Pra-operasional
(usia2-7tahun)
Anak pada masa ini
memiliki kecenderungan untuk meniru orang disekelilingnya. Meskipun pada saat
berusia 6-7 tahun mereka sudah mulai mengertimotivasi, namun mereka tidak
mengerti cara berpikir yang sistematis-rumit. Dalammenyampaikan cerita harus
ada alat peraga.
3.
OperasionalKongkrit
(usia7-11tahun)
Anak pada tahap ini
mempunyai ciri berupa penggunaanlogikayang memadai.Proses-proses penting selama tahapan ini
adalah:
1.
Pengurutan
Kemampuan untuk mengurutan
objek menurut ukuran, bentuk, atauciri lainnya. Contohnya, bila diberi benda
berbeda ukuran, mereka dapat mengurutkannyadari benda yang paling besar ke yang
paling kecil.
2.
Klasifikasi
Kemampuan untuk memberi
nama dan mengidentifikasi serangkaian benda menurut tampilannya,
ukurannya, atau karakteristik lain, termasuk gagasan bahwaserangkaian
benda-benda dapat menyertakan benda lainnya ke dalam rangkaian tersebut.
3.
Decentering
Anak mulai
mempertimbangkan beberapa aspek dari suatu permasalahan untuk bisa
memecahkannya. Sebagai contoh anak tidak akan lagimenganggap cangkir lebar tapi
pendek lebih sedikit isinya dibanding cangkir kecil yangtinggi.
4.
Reversibility
Anak mulai memahami bahwa
jumlah atau benda-benda dapatdiubah, kemudian kembali ke keadaan awal. Untuk
itu, anak dapat dengan cepatmenentukan bahwa 4+4 sama dengan 8, 8-4 akan sama
dengan 4, jumlah sebelumnya.
5.
Konservasi
Memahami bahwa kuantitas,
panjang, atau jumlah benda-bendaadalah tidak berhubungan dengan pengaturan atau
tampilan dari objek atau benda-bendatersebut. Sebagai contoh, bila anak diberi
cangkir yang seukuran dan isinya sama banyak,mereka akan tahu bila air
dituangkan ke gelas lain yang ukurannya berbeda, air di gelasitu akan tetap
sama banyak dengan isi cangkir lain.
6.
Penghilangan sifat Egosentrisme
Kemampuan untuk melihat
sesuatu darisudut pandang orang lain (bahkan saat orang tersebut berpikir
dengan cara yang salah).Sebagai contoh, tunjukkan komik yang memperlihatkan
Siti menyimpan boneka di dalamkotak, lalu meninggalkan ruangan, kemudian Ujang
memindahkan boneka itu ke dalamlaci, setelah itu baru Siti kembali ke ruangan.
Anak dalam tahap operasi konkrit akanmengatakan bahwa Siti akan tetap
menganggap boneka itu ada di dalam kotak walauanak itu tahu bahwa boneka itu
sudah dipindahkan ke dalam laci oleh Ujang.
4).Operasional Formal(usia11tahunkeatas)
Pengajaran pada anak
pra-remaja ini menjadi sedikit lebih mudah, karena merekasudah mengerti konsep
dan dapat berpikir, baik secara konkrit maupun abstrak, sehinggatidak perlu
menggunakan alat peraga.Namun kesulitan baru yang dihadapi guru adalahharus
menyediakan waktu untuk dapat memahami pergumulan yang sedang merekahadapi
ketika memasuki usia pubertas. Informasi umum mengenai tahapan-tahapan
B.Implikasi Perkembangan Terhadap Bahasa,Moral,Sosio Emosional dari
Segi Pendidikan
1.
Implikasi Perkembangan Terhadap Bahasa
Tiap manusia mengawali
komunikasinya dengan dunia sekitarnya melalui bahasatangisan mulai dari bahasa
tangis sampai proses berbicara. Bahasa mencakup segala bentuk komunikasi
baik yang diutarakan dalam bentuk lisan, tulisan, bahasa isyarat, bahasa
gerak tubuh, ekspresi wajah, pantomim, atau seni.Bahasa adalah segala bentuk
komunikasi dimana pikiran dan perasaan seseorangdisimbolisasikan agar dapat
menyampaikan arti kepada orang lain. Perkembangan bahasaterdiri atas dua
periode besar, yaitu periode prelinguistik (antara 0-1 tahun) dan
linguistik (1-5 tahun). Periode linguistik terbagi dalam tiga fase besar,
yaitu:1). Fase satu kata atau holofrase
Fase ini mempergunakan
satu kata untuk menyatakan ikiran yang kompleks, baik yang berupa
keinginan, perasaan, atau temuan tanpa perbedaan yang jelas. Umumnyakata
pertama yamg diucapkan oleh anak adalah kata benda.2). Fase lebih dari satu
kataFase ini terjadi pada anak berusia 18 bulan. Anak sudah dapat membuat
kalimatsederhana yang terdiri dari dua kata. Dan orang tua mulai melakukan
tanya jawab dengananak secara sederhana.3). Fase diferensiasiPeriode terakhir
dari masa balita ini antara 2,5-5 tahun. Keterampilan anak dalam berbicara
mulai lancar dan berkembang pesat. Anak sudah dapat menyusun
kalimat, pertanyaan, menjawab, dan memerintah.
a. Bahasa Tubuh
Bahasa tubuh adalah cara
seseorang berkomunikasi dengan mempergunakan bagian-bagian dari tubuh
yaitu gerak isyarat, ekspresi wajah, sikap tubuh. Bahasatubuh merupakan
ungkapan komunikasi anak yang paling nyata karena merupakanekspresi perasaan
serta keinginan mereka terhadap orang lain.
b. Bicara
Bicara adalah salah satu
alat komunikasi yang paling efektif. Tujuan dari bicaraadalah:
1). Sebagai pemuas
kebutuhan dan keinginan.
2). Sebagai alat untuk
menarik perhatian orang lain.
3). Sebagai alat untuk
membina hubungan sosial.
4). Sebaga alat untuk
mengevaluasi diri sendiri.
5).Dapat mempengaruhi
pikiran dan perasaan orang lain.
6). Untuk mempengaruhi
pikiranorang lain.
c. Potensi anak berbicara, didukung oleh beberapa hal:
1.
Kematangan alat berbicaraAlat-alat berbicara baru
dapat berfungsi dengan baik setelah sempurna dan dapatmembentuk atau
memproduksi suatu kata dengan baik sebagai permulaan berbicara.
2.
Kesiapan berbicaraKesiapan mental anak sangat
bergantung pada pertumbuhan dan kematanganotak.Biasanya dimulai anak
berusia12-18 bulan.
3.
Adanya teladanAnak membutuhkan contoh tertentu agar
dapat melafalkan kata dengan tepat yangselanjutnya menyusun kalimat yang
berarti.
4.
Kesempatan berlatihApabila anak kurang mendapatkan
latihan keterampilan berbicara akan timbulfrustasi.
5.
Motivasi untuk belajar dan berlatihMemberikan
motivasi dan melatih anak untuk bicara sangat penting bagi anak karena
untuk memenuhi kebutuhannya untuk memanfaatkan potensi anak.
6.
BimbinganBimbingan sangat penting untuk
mengembangkan potensi anak. Bimbingansebaiknya selalu dilakukan secar
terus-menerus dan konsisten sehingga anak tidak mengalami kesulitan apabila
berbicara.
d. Gangguan dalam Perkembangan Bicara
Antara lain:
a)
Anak cengengAnak yang seringkali menangis dengan
berlebihan dapat menimbulkan gangguan pada fisik maupun psikis anak. Dari
segi fisik adalah berkurangnya energi yang dapatmenyebabkan kondisi anak tidak
fit. Sedangkan gangguan psikis yang muncul adalah perasaan ditolak atau
tidak dicintai oleh orang tuanya atau anggota keluarga lain.2).Anak sulit
memahami isi pembicaraan orang lainHal ini disebabkan kurangnya perbendaharaan
kata pada anak dan juga orang tuaseringkali berbicara sangat cepat dengan
mempergunakan kata-kata yang belumdikenal oleh anak.
b)
Implikasi terhadap perkembangan moral.
Beberapa proses
pembentukan prilaku dan sikap anak antara lain:
a. Imitasi (imitation)
Yaitu
peniruan sikap, cara pandang serta tingkah laku orang lain yang dilakukandengan
sengaja oleh anak .Anak mula melakukan peniruan sejak usia 3 tahun. Seringkali
anak tidak hanya meniru prilaku orang lain tetapi juga ekspresi orang
lainterhadap sesuatu. Anak yang menolak orang tuanya tidak meniru prilaku orang
tuanyatetapi tanpa disadarinya anak akan meniru sikap oran tuanya yang
dapatmempengaruhi prilaku anak tersebut.
b. Internalisasi
Yaitu
suatu proses yang merasuk pada diri anak karena pengaruh sosial
yang paling mendalam dalam kehidupannya. Dalam internalisdasi faktor yang
paling penting adalah adanya keyakinan dan kepercayaan pada anak tersebut
terhadap pandangan atau nilai tertentu dari orang lain dalam pergaulan
sehari-hari.
c. Introvert dan
ekstrovert
Introvert
adalah kecenderungan seseorang untuk menarik diri dari lingkungansosialnya.
Minat, sikap, dan keputusan yang diambil berdasar pada perasaan pemikiran
dan pengalamannya sendiri. Sedangkan ekstrovert adalah kecenderunganseseorang
untuk mengarahkan perhatian keluar dirinya. Minat dan keputusan yangdiambil
lebih banyak dtentukan oleh orang lain atau lingkungan.
d. Kemandirian
Pada
anak istilah kemandirian sering kali dikaitkan dengan kemampuan anak untuk
melakukan segala sesuatu berdasar kekuatan sendri tanpa bantuan orangdewasa.
Kemandirian tidak sebatas tindakan, tetapi bertalian dengan sikap
psikologis.Dasar kemandirian adalah adanya rasa percaya diri seseorang untuk
menghadapisesuatu dalam kehidupannya. Kemandirian anak biasanya timbul mulai
saat berpisahdengan orang dewasa, ingin mengetahui sesuatu, dan kesadaran bahwa
dia harus berbuat sesuatu tanpa tergantung pada orang lain.
e. Ketergantungan
Karena
kebutuhan hidupnya, anak usia 6-12 tahun akan sangat tergantung padaorang tua
atau orang dewasa lain. Seiring bertambahnya usia ketergantungan tersebutakan
berubah menjadi kemandirian. Anak yang masih mempertahankan perilakuseperti
pada masa kanak-kanak akan mengalami kesulitan sehingga ia
mengalamiketergantungan. Anak tersebut memiliki ketdakmandirian yang mencakup
fisik dan mental dan prilakunya yang berlainan dengan anak
lainnya. Anak ini pada umumnyamerasa rendah diri atau inverior karena tidak
dapat bersikap mandiri dan hidupnyaselalu tergantung dengan orang lain.
f.. Bakat
Bakat
merupakan potensi dalam diri seseorang. Menurut ilmu pengetahuanterdapat dua
jenis bakat yaitu:1).Bakat yang bertalian dengan kemahiran atau kemampuan
mengenai suatu bidangkhusus.2).Bakat yang diperlukan untuk berhasil dalam
pendidikan khusus.Terdapat 3 faktor utama yang dapat mempengaruhi tampilnya
bakat anak yaitu:1).Faktor MotivasiFaktor ini berhubungan dengan daya juang
anak untuk mencapai sasaran tertentu.Orang tua dan guru harus memberikan
motivasi kepada anak .2).Faktor nilai(value)Faktor ini berkaitan dengan
bagaimana seseorang memberi arti terhadap hasil pekerjaan yang sesuai
bakatnya.3).Konsep DiriAnak yang memilki konsep diri yang positif selalu
berusaha berinteraksi secaratimbal balik dengan sesuatu yang merupakan
aktualisasi baktnya sehingga anak ituakan lebih mudah mencapai sesuatu yang
dicita-citakannya.
3.
Implikasi
terhadap Emosia.
a. Gangguan emosional pada
kanak-kanak
Terdapat gangguan emosional pada masa kanak-kanak sehingga
menyebabkanketakutan kanak –kanak untuk melakukan kegatan. Seperti pada suasana
yang gelapsehingga takut melukukan sesuatu pada malam hari di luar rumah,
karenatemperamen orang dewasa dirumahnya. Anak-anak yang sering mengalami
gangguanitu selalu merupakan masalah bagi psikiater. Gangguan tersebut
berkaitan denganfase tertentu dalam kehidupan anak dan dibiarkan hilang dengan
sendirinya, namun bagi yang lain memerlukan perawatan yang baik untuk
mencegah timbulnya berbagaimasalah di masa yang akan datang.
b. Beberapa tipe masalah
emosional
Kebrutalan pada anak akan tampak pada perilakunya mereka menunjukkan perbuatan
yang sering memerlukan bantuan orang lain. Misalnya berkelahi,
mencuri, berbohong. Bentuk tindakan itu merupakan ekspresi yang keluar
dari emosional yangterganggu. Tetapi umumnya anak-anak berusaha merubahnya dan
menutupi perilakumereka dengan mengemukakan alasan untuk dapat dipercayai
,menutupikebohongannya dengan maksud menghindari hukuman karena perbuatannya.
c. Gangguan kecemasan
Ganguan kecemasan dimulai dari masa kanak –kanak. Gangguan tersebut
berupagangguan keinginan terpisah yang disebabkan berbagai hal yang
berbeda-beda. Anak penderita ini tidak mau berteman, tak peduli
terhadap diri sendiri. Kondisi ini dapatmempengaruhi anak laki-laki atau
perempuan dari kanak-kanak sampai dewasa usiamahasiswa.
d. Takut Sekolah
Penyebab anak takut sekolah yaitu ketakutan terhadap guru yang galak
ataumendapat tugas yang berat disekolah. Hal itu sangat wajar karena disebabkan
olehlingkungan yang tidak kondusif maka suasana sekolah perlu dirubah. Unsur
yang paling penting dalam memperlakukan anak yang takut pada sekolah
dimulai sejak dini dan dilakukan secara terus menerus. Perlakuan itu
dilakukan secara teratur dandibimbing dengan baik maka saat kembali ke sekolah
anak tersebut tidak akanmengalami kesukaran tersebut.
e. Kematangan Sekolah
Merupakan suatu kondisi dimana anak telah memiliki kesiapan cukup
memadai baik fisik maupun mental untuk dapat memenuhi tuntutan pendidikan
formal. Secaraumum usia matang untuk sekolah adalah 5 atau 6 tahun. Usia ini
anak telah mencapai perkembangan fisik sebagai dasar untuk dapat merasakan
segala sesuatu di sekolah.Perkembangangan kognitif sangat dibutuhkan seperti
kemampuan membaca danmenulis.Secara psikis anak telah mampu bersosialisasi
serta berusaha membedakanantara salh dan benar.Kemampuan dasar lainnya adalah bahwa
anak telah mampumengembanglikan hubungan emosional yang sehat dengan orang
tua,temansebaya,dan orang lain.
f. Depresi Pada masa Kanak
–kanak
Gejala-gejala dasar yang mempengaruhi gangguan tersebut adalah serupa
padamasa kanak-kanak hngga dewasa hanya usia yang membedakannya. Gangguan
inimengakibatkan anak tidak suka bersenang-senang, tidak bisa
berkonsentrasi.Gejala-gejala depresi antara lain:
1).gangguan
konsentrasi
2).tidur
kuran
3).mulai
berbuat kejelekan d sekolah
4).tidak
merasa bahagia
5).terlalu
merasa bersalahAnak usia sekolah penderita depresi biasanya kurang bergaul dan
tidak memilikikompetisi akademik karena adanya depresi tersebut akibat tidak
kompetennya anak.
g. Perawatan Problema
emosional
Pilihan perawatan secara khusus untuk gangguan tertentu sangt
tergantung pada berbagai faktor, misalnya problema yang bersifat alamiah,
kepribadian anak,kesediaan orang tua untuk berpartosipasi. Perawatan secara
psikologis dilakukandengan cara melihat anak satu persatu, membantu agar anak
dapat mengenal dirinyadan hubungannya dengan orang lain dan mengintepretasikan
perasaan dan prilakuanak. Beberapa jens terapi adalah:1).Terapi jangka pendek
dan panjang2).Terapi perilaku atau modivikasi perilaku3). Efektifitas terapi.
4. Implikasi terhadap
berbagai segi pendidikan.
Implikasi perkembangan
anak terhadap segi pendidikan salah satunya adalahterhadap penyelenggaraan
pendidikan. Sebagai individu yang sedang tumbuh dan berkembang,
maka proses pertumbuhan dan perkembangan peserta didik tersebut sangat
dipengaruhi oleh adanyainteraksiantara dua faktor yang sama-sama penting
kedudukannya yaitu faktor hereditasdanfaktor lingkungan. Keberadaan dua faktor
tersebut tidak bisa dipisakan satu samalainnya karena kenyataannya kedua faktor
tersebut tidak bekerja sendiri-sendiridalam operasionalnya.Atas dasar sedikit
informasi tersebut di atas, maka dapatlah ditarik beberapa butir implikasi
Pertumbuhan/perkembangan/kematangan
peserta didik terhadap penyelenggaraan pendidikan sebagai berikut:
- Pertumbuhan dan perkembangan manusia sejak lahir berlangsung dalamlingkungan sosial yang meliputi semua manusia yang berada dalam lingkunganhidup itu.
- Interaksi manusia dengan lingkungannya sejak lahir menghendaki penguasaanlingkungan maupun penyesuaian diri pada lingkungan
- Dalam interaksi sosial, manusia sejak lahir telah menjadi anggota kelompok sosialyang dalam hal ini ialah keluarga.
- Atas dasar keterikatan dan kewajiban sosial para pendidik terutama orang tua,maka anak senantiasa berusaha menciptakan lingkungan fisik, lingkungan sosial,serta lingkungan psikis yang sebaik-baiknya bagi proses pertumbuhan dan perkembangannya
- Setelah umur kronologis mencapai lingkungan tertentu, anak telah mencapai berbagai tingkat kematangan intelektual, sosial, emosional, serta kemampuan jasmani yang lain.
- Kematangan sosial merupakan landasan bagi kematangan intelektual, karena perkembangan kecerdasan berlangsung dalam lingkungan sosial tersebut.
- Kematangan emosional melandasi kematangan sosial dan kematangan intelektual,karena sebagian besar tingkah laku manusia dikuasai atau ditentukan olehkondisi perasaannya.
- Kematangan jasmani merupakan dasar yang melandasi semua kematangan
- Pendidik yang berkecimpung dalam pengasuhan anak dalam perkembangan dimasa kanak-kanak hendaklah memperhatikan keterkaitan antara berbagai segikematangan jasmani dan rohani anak dalam menciptakan lingkungan belajar yangefektif.
- .Hasil-hasil belajar yang mendasari hidup bermasyarakat banyak dicapai olehanak dalam keluarga terutama semasa masih kanak-kanak, yaitu sikap dan polatingkah laku terhadap diri sendiri dan terhadap orang lain.
- Iklim emosional yang menjiwai keluarga itu meliputi: hubungan emosional antarakeluarga, kadar kebebasan menyatakan diri dan tanggung jawab dalam pengambilan keputusan.
- Seorang anak dimana anak sekolah adalah seorang realis yang hendak mengenalkenyataan di sekitarnya menurut keadaan senyatanya atau objektif apa adanya.
- Pada umumnya anak masa sekolah dan masa remaja mengalami pertumbuhan jasmani yang semakin kuat dan sehat. Sedangkan dalam segi ruhani ia mengalami perkembangan pengetahuan dan kemampuan berpikir yang pesat pula karenaditunjang oleh hasrat belajar yang sehat serta ingatan yang kuat.
- Pemahaman guru terhadap minat dan perhatian peserta didik akan sangat bermanfaat dalam perencanaan program-program pendidikan maupun pengajaran.15.Karakteristik umum pertumbuhan/perkembangan peserta didik ialah ditandaidengan:
a.
Kegelisahan,
b.
Pertentangan,
c.
Keinginan mencoba segala sesuatu,menghayal dan
d.
Aktivitas berkelompok
BAB III
PENUTUP
A.Simpulan
Dari uraian di atas
penyusun memperoleh simpulan sebaga berikut ini:
1.Perkembangan kognitif
terdapat empat periode utama yang berkorelasi dengandan
semakin canggih seiring pertambahanusia:
1).Periode
sensorimotor (usia 0–2 tahun)
2).Pra-operasional(usia2-7tahun)
3).OperasionalKongkrit(usia7-11tahun)
4).OperasionalFormal(usia11tahunkeatas)
2.Implikasinya terhadap
perkembangan bahasa, moral, sosio emosional dari berbagi segi
pendidikan adalah
1. Implikasi
Perkembangan Terhadap Bahasa
a.Bahasa Tubuh
b.Bicara
2.Implikasi
terhadap perkembangan moral.
a.imitation
b.Internalisasi
c.Introvert dan ekstrovert
d.Kemandirian
e.ketergantungan
f..Bakat
3.Implikasi
terhadap Emosi
Gangguan
emosional pada kanak-kanak,Beberapa tipe masalah
emosional.,Gangguan kecemasan.,Takut Sekolahe.Kematangan
Sekolah,Depresi Pada masa Kanak –kanak ,Perawatan Problema
emosional
4.Implikasi
terhadap berbagai segi pendidikan.
Implikasi
perkembangan anak terhadap segi pendidikan salah satunya adalahterhadap
penyelenggaraan pendidikan.
DAFTAR
PUSTAKA
Sueparwoto.2007. PsikologiPerkembangan. Semarang:UPT MKK UNNES.
Sumantri,Muljani.
2008. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta :Universitas
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking